CSIRO Produksi Hasil Minyak dari Tanaman untuk Penggunaan Bahan Bakar Nabati

Dalam upaya untuk meningkatkan hasil minyak dari tanaman dan memajukan produksi biofuel, ilmuwan dari Badan Ilmu Pengetahuan Nasional Australia, CSIRO, berhasil menciptakan sebuah teknologi inovatif. Teknologi ini, yang dikembangkan selama lebih dari satu dekade, diakuisisi oleh perusahaan inovasi agrikultur Australia, Nufarm. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan bahan bakar nabati berkelanjutan, termasuk bahan bakar penerbangan ramah lingkungan.

Secara tradisional, minyak dari tanaman diperoleh melalui biji dan buah khusus. Namun, para ilmuwan CSIRO melihat potensi untuk memperluas produksi minyak ke bagian lain dari tanaman, seperti daun dan batang. Teknologi ini memungkinkan pemanfaatan energi matahari yang diserap oleh tanaman untuk mengonversi cadangan pati di daun menjadi molekul minyak yang lebih kaya energi, sehingga meningkatkan nilai energi dari jaringan vegetatif tempat minyak tersebut terakumulasi.

Melalui uji coba di rumah kaca, teknologi ini berhasil mencapai kadar minyak hingga 35% dalam daun beberapa spesies tanaman—angka yang sebanding dengan kadar minyak dalam banyak tanaman penghasil minyak. Kadar minyak tinggi ini pun sebagian besar berhasil dipertahankan ketika tanaman ditanam di lapangan terbuka, menunjukkan potensi yang besar untuk diterapkan secara komersial.

Proyek Biomassa Minyak yang baru diluncurkan akan dipimpin oleh Nufarm dalam kolaborasi riset global yang melibatkan CSIRO, University of Florida (UF) di Amerika Serikat, dan Instituto Agronomico (IAC) di Brasil. Dengan kerjasama ini, Nufarm berkomitmen untuk mendorong teknologi ini menuju tahap komersialisasi.

Dr. Thomas Vanhercke dari CSIRO, yang memimpin proyek ini selama lebih dari sepuluh tahun, menyatakan bahwa teknologi ini berpotensi menjadi sumber energi global yang penting di masa depan. Dengan hasil minyak yang tinggi dan proses yang berkelanjutan, teknologi ini bisa menjadi terobosan besar dalam memproduksi bahan bakar nabati yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

CEO Nufarm, Greg Hunt, menegaskan bahwa perusahaan ini sedang menggalang upaya para peneliti untuk membawa proyek ini ke tahap selanjutnya. Dengan kolaborasi global antara para ahli dari berbagai negara, Nufarm yakin bahwa potensi minyak tanaman dapat dimaksimalkan untuk menghasilkan bahan bakar yang efisien dan ramah lingkungan.

Teknologi ini tidak hanya membuka peluang untuk memenuhi kebutuhan energi dunia dengan cara yang lebih bersih, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi sektor pertanian. Dengan pemanfaatan bagian tanaman yang sebelumnya tidak digunakan untuk minyak, teknologi ini mampu meningkatkan efisiensi produksi dan membuka sumber pendapatan baru bagi para petani.

Dengan perkembangan teknologi dari CSIRO yang diakuisisi oleh Nufarm, potensi bahan bakar nabati sebagai sumber energi berkelanjutan semakin dekat dengan kenyataan. Di tengah kebutuhan global akan energi bersih, inovasi ini menawarkan solusi yang menjanjikan dan relevan bagi masa depan energi terbarukan. Kolaborasi lintas negara yang dilakukan oleh Nufarm semakin memperkuat harapan bahwa teknologi ini akan membawa perubahan besar dalam industri energi dan agrikultur global.

You May Also Like

About the Author: capadesu